Jakarta–
Militer Israel pada Minggu menyebut sebanyak 5 sandera Israel yang ditawan Hamas ditemukan tewas di jaringan terowongan bawah tanah di Jalur Gaza Utara. Militer Israel menunjukan rekaman video kamar mandi berlantai putih dan ruang kerja yang dihubungkan oleh beton gelap, lorong-lorong berjajar.
Dilansir Reuters, Senin (25/12/2023), publikasi tersebut menyisakan pertanyaan tentang bagaimana mereka meninggal. Sementara itu Juru Bicara Militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan pemeriksaan mayat post-mortem masih tertunda.
“Kami akan memberi pengarahan kepada keluarga dan kemudian, tergantung pada apa yang mereka setujui, masyarakat,” kata Hagari.
Sebanyak tiga tentara dan dua warga sipil termasuk di antara 240 orang yang dibawa ke Jalur Gaza oleh kelompok bersenjata Hamas pada 7 Oktober yang memicu perang. Militer Israel mengumumkan pemulangan jenazah tersebut awal bulan ini.
Hamas pekan lalu menerbitkan video yang menunjukkan tiga sandera masih hidup di sebuah kamar tidur sempit, berubin putih, dan tanpa jendela, serta dilengkapi stopkontak listrik.
Dalam bahasa Ibrani yang ditujukan ke Israel, Hamas menyatakan, “Senjata militer Anda membunuh ketiganya.”
Hamas sebelumnya mengatakan beberapa sandera tewas dalam penembakan Israel di Gaza. Hamas juga sempat mengancam akan mengeksekusi sandera.
Sementara itu, publikasi militer Israel pada Minggu muncul saat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Israel akan memperdalam operasi dalam perang yang telah berlangsung hampir 12 minggu ini, yang telah menimbulkan kekhawatiran bagi negara-negara Barat yang juga mengkhawatirkan 129 sandera yang tersisa di Gaza.
Dalam video yang dirilis militer Israel menunjukkan para insinyurnya berada di jaringan terowongan yang gelap dan berdebu. Militer Israel menyebut terowongan tersebut memiliki dua lantai, satu di bawah 10 meter dan yang lainnya lebih dalam ‘puluhan meter’.
Militer Israel menyebut satu terowongan menuju ke rumah Ahmad Al Ghandour, Kepala Brigade Hamas di Gaza Utara. Hamas menyatakan dia dan beberapa komandan lainnya tewas dalam aksi pada 26 November. Israel mengatakan mereka menjadi sasaran salah satu serangan udaranya.
Video tersebut menunjukkan bagian terowongan yang dilapisi ubin putih, serta kamar mandi berdesain serupa dengan pancuran dasar, toilet, dan wastafel, serta ruang kerja dengan meja sudut dan bangku. Satu terowongan memiliki dispenser air minum dan tumpukan peluru.
Namun video militer Israel tersebut tidak menyertakan gambar yang sesuai dengan kamar tidur para sandera yang ditampilkan dalam video Hamas, yang langit-langitnya tampak didesain berbeda meskipun juga dilapisi ubin putih.
(yld/gbr)