London (Kemenag) — Upaya penguatan Moderasi Beragama terus dilakukan Kementerian Agama dengan melibatkan banyak pihak, termasuk diaspora Indonesia yang ada di Inggris Raya. Hal ini didiskusikan bersama dalam kunjungan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama ke London, Inggris.
Hadir, Kepala Balitbang Diklat Kementerian Agama Suyitno, Juru Bicara Kementerian Agama Anna Hasbie, dan beberapa Pejabat Balitbang Diklat. Ada sejumlah agenda yang dilakukan, yaitu penguatan moderasi beragama bersama diaspora Indonesia di Inggris Raya, serta menghadiri Konferensi Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCI NU) ke-10 di United Kingdom.
Menurut Suyitno, Balitbang Diklat Kementerian Agama telah melakukan trasnformasi kelembagaan menjadi Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan SDM (BMBP SDM). Dasarnya adalah Perpres Nomor 12 Tahun 2023.
Di hadapan diaspora, pengurus muslimat dan Fatayat NU, Suyitno mengatakan bahwa pihaknya akan menyelenggarakan Konferensi Moderasi Beragama Asia Afrika dan Amerika Latin (KMBAAAL) di Bandung, pada pertengahan Desember 2023. KMBAAAL mengangkat tema “Religion and Humanity”.
“Ini menjadi konferensi preparation-nya Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika dan Amerika Latin yang akan berlangsung tahun depan,” terang Suyitno di Londong, Minggu (10/12/2023).
Dikatakan Suyitno, ada sejumlah signifikansi dari penyelenggaraan KMBAAAL. Hal itu bisa dilihat dari berbagai aspek isu kemanusiaan yang dikaitkan dengan agama.
“Hari ini sedang mengemuka (peran agama dalam isu global) dan menjadi isu yang penting dan mengglobal. Tetapi semua kita seringkali belum bisa lebih agresif lebih vokal, untuk menyuarakan bahwa sesungguhnya agama bisa berperan dan berkontribusi secara nyata dalam lingkup isu global,” tutur Suyitno.
PBNU, menurut Suyitno, sudah memulai hal ini melalui kajian Fiqih Peradaban. Kementerian Agama juga terus menggalakkan penguatan moderasi beragama. Kedua hal ini memiliki titik temu, baik dalam aspek kemanusiaan, menjaga jiwa, serta kesetaraan antar sesama apapun suku dan agamanya.
Duta besar Republik Indonesia untuk United Kingdom, yang diwakili Deputy Chief of Mission at Embassy of Indonesia in London, Khasan Ashari berharap pelaksanaan konferensi PCI NU di UK ini, berjalan lancar, dan menghasilkan program yang dapat disinergikan dengan KBRI.
“Semoga para pengurus senantiasa menyebarkan nilai-nilai Islam yang sejalan dengan semangat rahmatan lil alamin dengan berbagai pelaksanaan kegiatan yang bersinergi dengan komunitas keagamaan di Inggris,” katanya.
Menurut Khasan, dalam berbagai kesempatan yang diikuti KBRI, bertemu dengan sejumlah organisasi keagamaan Inggris dalam forum in-depth dialogue di parlemen, mereka menyampaikan keinginan untuk berkolaborasi dengan komunitas diaspora muslim Indonesia.
“Dengan pelaksanaan konferensi dan penyegaran struktur pengurus, serta program kerja PCI NU UK ini, ke depanya diharapkan akan lebih mampu menjawab tantangan yang ada, dan memperkuat kolaborasi antar organisasi baik dengan masyarakat maupun dengan organisasi setempat,” pungkasnya. (Barjah)