Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin dalam peresmian At Ta’awun Tower dan Groundbreaking Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) di UM Surabaya menyebut bahwa Muhammadiyah memiliki peran yang sangat besar untuk meningkatkan derajat kesehatan di Indonesia. Ia menyebut Muhammadiyah memiliki 171 perguruan tinggi dan 125 rumah sakit.
“Pertama Muhammadiyah kuat dalam sisi bidang Kesehatan dan Pendidikan. Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi bangsa Indonesia,”ujarnya saat memberikan sambutan.
Ia menjelaskan, definisi negara maju, Indonesia harus Gross National Income (GNI) dengan perkapita mencapai 13.000. Saat ini Indonesia berada di angka 4.800 kalau dirupiahkan pendapatan rata-rata rakyat Indonesia harus 15 juta.
“Kalau mau jadi negara maju sekarang baru sekitar 5 juta orang jadi kita harus naikan tiga kali lipat rata-rata pendapatan Indonesia supaya masuk definisi negara maju,”imbuhnya lagi.
Kedua dalam sejarah bangsa-bangsa di dunia yang bisa jadi negara maju 23% dari 192 negara itu terjadi dalam 1 jendela waktu tertentu yang disebut bonus demografi paling banyak usia produktifnya dari suatu bangsa antara 15 sampai 60 tahunnya paling banyak.
Puncak bonus demografi Indonesia 2030-2035 adalah kesempatan terbesar untuk naik menjadi negara maju. Masa depan bangsa Indonesia berhasil atau tidaknya adalah tanggung jawab dan perannya besar sekali.
Dalam sambutannya ia menyebut Indonesia masih kekurangan sekitar 150.000 dokter umum akibat keberadaan Fakultas Kedokteran (FK) yang tidak merata.
“Dokter umum kita masih kurang 150.000 orang. Fakultas kedokteran kita ada 92, dan tidak merata di seluruh provinsi. Akibatnya pemenuhan dokter di provinsi susah,”ujarnya.
Ia mengucapkan terimakasih atas hadirnya fakulta-fakultas kedokteran di Muhammadiyah yang terus mendukung perkembangan keilmuan kesehatan.
“Kita jadikan Fakultas Kedokteran di Muhammadiyah sebagai Fakultas Kedokteran masa depan, menjadi yang terdepan, saya percaya FK Muhammadiyah bisa karena semua telah terintegrasi dengan baik,”tandasnya.