REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Tim peneliti asal Inggris akan melakukan uji klinis tahap I terhadap pil KB pria bebas hormon pertama di dunia. Jika berhasil, kehadiran pil KB pria ini diharapkan dapat menghadirkan kesetaraan dalam hal penggunaan alat kontrasepsi yang selama ini lebih banyak ditujukan pada wanita.
Saat ini, ada banyak opsi kontrasepsi yang bisa digunakan wanita. Bentuk kontrasepsi untuk wanita mencakup pil, injeksi, spiral, hingga kondom wanita. Di sisi lain, opsi kontrasepsi yang tersedia untuk pria hanya ada dua yakni kondom dan vasektomi.
Baca Juga
1 dari 3 Wanita Alami Masalah Kesehatan Setelah Melahirkan, Mayoritas Keluhan Seksual
11 Pasien Cacar Monyet di Jakbar Sudah Sembuh, Diminta tak Kontak Seks Sejenis
Berbeda dengan pil KB untuk wanita, pil KB untuk pria yang dikembangkan oleh tim peneliti dari YourChoice Therapeutic ini bebas hormon. Pil bernama YCT-529 ini mencegah produksi sperma dengan cara memblokir akses terhadap vitamin A.
Mengacu pada sejumlah studi terhadap hewan, defisiensi vitamin A bisa memicu terjadinya ketidaksuburan. Studi-studi ini dilakukan terhadap tikus hingga monyet dalam kurun waktu lebih dari 90 tahun. Pil YCT-529 sudah melalui tahap uji praklinis.
Berdasarkan studi uji praklinis, ditemukan bahwa pil YCT-529 memiliki efektivitas sebesar 99 persen dan bersifat reversible 100 persen tanpa efek samping. Dalam uji klinis tahap I, ada 16 pria asal Inggris yang akan terlibat sebagai partisipan.
Uji klinis tahap I ini akan dilakukan oleh perusahaan pengembang obat berbasis di Nottingham, Quotient Sciences. ”Inovasi terkini dalam kontrasepsi adalah pil KB untuk wanita, dan itu sudah lebih dari 60 tahun lalu,” ujar regents professor dari College of Pharmacy di University of Minnesota, Gunda Georg, seperti dilansir Independent pada Rabu (13/12/23).
Georg menilai sudah saatnya ada inovasi baru dalam hal kontrasepsi. Selain itu, Georg merasa saat ini dunia sudah siap untuk menerima pil KB pria. Terlebih, hasil uji pre klinis pil YCT-529 telah memberikan hasil yang sangat menjanjikan, baik dari segi keamanan maupun efektivitas.
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini