Suara.com – Pasangan capres-cawapres nomor urut dua Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menempati posisi pertama dengan elaktabilias tertinggi di pulau Jawa.
Kesimpulan tersebut berdasarkan survei yang dilakukan lembaga Arus Survei Indonesia.
Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia, Ali Rif’an mengatakan survei mereka gelar di enam kota di pulau Jawa, (Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur pada 28 November – 5 Desember 2023. Jumlah respondennya sebanyak 1.200.
Hasilnya menunjukkan, pasangan Prabowo-Gibran menorehkan elektabilitas 34,2 persen, disusul pasangan nomor urut tiga Ganjar Pranowo-Mahfud MD 30,7 persen, dan pasangan nomor urut satu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar menempati posisi terakhir 26,3 persen. Sementara warga yang belum memberikan jawaban/tidak tahu 8,7 persen.
“Yang mengaku sudah final alias tidak akan berubah pilihannya (strong voters) terhadap capres-cawapres 2024 ialah sebanyak 48,6 persen. Sementara yang mengatakan masih dapat berubah (swing voters) 44,0 persen, dan undecided voters 7,4 persen,” kata Ali lewat keterangannya yang dikutip Suara.com, Senin (11/12/2023).
Terkait faktor yang paling mempengaruhi dalam memilih capres-cawapres, terdapat lima indikator, yakni program kerja 30,7 persen dinilai publik paling mempengaruhi, kemudian berkarakter jujur dan dapat dipercaya 19,5 persen, berpengalaman di pemerintahan 10,6 persen, cerdas 8,0 persen, dan peduli dengan rakyat 7,9 persen.
Di sisi lain, terkait dengan elektabilitas partai politik, PDIP menempati posisi pertama dengan presentase 22,1 persen, disusul Gerindra 17,4 persen, PKB 10,6 persen, Golkar 8,4 persen, PKS 7,9 persen, NasDem 7,2 persen, dan Partai Demokrat 6,7 persen.
Kemudian PPP 4,2 persen, PAN 3,9 persen, Perindo 1,7 persen, PSI 1,5 persen, Partai Buruh 0,5 persen, Partai Gelora 0,5 persen, Hanura 0,4 persen, Partai Ummat 0,3 persen, PKN 0,2 persen, PBB 0,2 persen, dan Partai Garuda 0,1 persen. Sisanya sebanyak 6,2 persen tidak menjawab/tidak tahu.
“Sebanyak 49,5 persen pemilih di Pulau Jawa mengaku masih mungkin mengubah pilihan (swing voters) pada pilihan partai politik pada Pemilu 2024, sementara yang tidak akan berubah (strong voters) 41,8 persen, dan yang undecided voters 8,7 persen,” kata Ali menambahkan.
Untuk diketahui, Arus Survei Indonesia menyebut, survei ini dilakukan secara tatap muka (wawancara langsung) dengan metode penarikan sampel multistage random sampling.
Jumlah sampel 1.200 responden, dengan margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.